Inspiration, Ompi TV - Sebuah kesuksesan memang tidak bisa dilihat hanya dari sisi keberhasilan saja, akan tetapi juga butuh mengetahui bagaimana seseorang itu memperjuangkan untuk mendapatkannya.
Seperti orang-orang yang berhasil ini dalam bertahan dalam kesulitan yang dihadapi sampai seperti apa cara mereka memecahkan masalah yang menimpanya. Dan tentu saja ada peran orang terdekat yang juga sangat berpengaruh.
Dan #Inspiration kali ini adalah kisah seorang tukang sol sepatu yang berhasil mengubah hidupnya dengan mengalami terlebih dahulu jatuh bangun dalam bekerja. Mengalami kehidupan masa kecil yang memprihatinkan, sampai akhirnya bisa menjadi pengusaha di berbagai bidang.
SEJAK KECIL SUDAH MENJADi TUKANG SOL SEPATU
Muhammad Naim yang saat ini tinggal di Batu, Jawa Timur dulunya berasal dari Banyuwangi. Dia lahir dari keluarga yang serba sederhana dan bisa dibilang harus berjuang keras untuk bisa makan, ia mempunyai 3 anak yang juga harus diurusnya. Ayahnya adalah seorang petani, sedang ibunya bekerja sebagai TKW di luar negeri demi untuk bisa menyekolahkan anak-anak.
Sejak kecil, dirinya sudah hidup mandiri dengan berjualan es keliling setelah pulang sekolah dan itu sudah dilakukannya sejak kelas 4 SD. Tidak hanya itu saja, dia juga dikenal sebagai tukang sol sepatu dan sandal itu dilakukannya juga usai pulang sekolah.
Menjelang lebaran, ia bisa mendapatkan cukup banyak uang dari pekerjaan ini. Meski tidak dari keluarga yang kaya raya, akan tetapi Naim kecil dikenal merupakan anak yang memiliki banyak uang, karena ia tidak mau untuk mencari uang sendiri sejak kecil.
PERNAH JUGA DI DO DARI UNIVERSITAS
.png)
Sampai SMA, Naim masih menjadi tukang sol sepatu. Lulus SMA, dia kuliah di Malang akan tetapi terpaksa DO usai 4 bulan. Akhirnya, dia bekerja sebagai sales canvasser yang menjual balsem di Malang.
Karena tidak punya kendaraan dan juga harus berjalan kaki dalam menawarkan produk door to door, Naim pernah terpaksa tidur di mushola. Kemudian setelah itu dia berpindah profesi menjadi agen asuransi meski harus mendapatkan banyak kesulitan dalam beradaptasi di lingkungan kerja barunya.
MEMBUKA USAHA DI BEBERAPA BIDANG
.png)
Sukses menjadi agen asuransi, Naim kemudian membuka toko kelontong untuk kedua orang tuanya di Banyuwangi. Dia tidak hanya bekerja sebagai agen asuransi saja, akan tetapi juga bekerja di perusahaan lain, seperti alat peraga sekolah.
Di tahun 2003, dia mendirikan Perusahaan sendiri usai sebelumnya mendapatkan penolakan tawaran sebagai manajer di sebuah perusahaan besar dengan gaji puluhan juta. Di perusahaan yang di buatnya itu Naim mendapatkan proyek di Papua yang membuatnya mendapat milyaran rupiah.
Dari pendapatannya itulah, Naim kemudian memberanikan diri untuk segera membuka usaha-usaha yang lain, Dimulai dari hotel, pusat oleh-oleh hingga Villa.
SEMPAT TERSANDUNG DAN BANGKIT
Memang sebuah bisnis tidak selalu berjalan mulus, Naim sempat tertipu oleh temannya sendiri sebanyak Rp. 1,35 Miliar. Akibat dari hal itu dia pun memiliki hutang. Tentu ini membuat dia terpuruk dan menjual semua aset yang dimiliki untuk menutupi hutang.
Seperti sudah jatuh tertimpa tangga, ketika pandemi sedang melanda dan mengharuskan dirinya menjual hotel miliknya. Selain menjual aset-aset yang dimiliki, Naim juga menyewakan beberapa penginapannya itu untuk menutupi hutang.
Tidak hanya berjuang keras, Naim selalu mengingat pesan dari gurunya agar tidak meninggalkan Sholat Dhuha. Dengan bantuan dari doa istri dan juga doa orang tua, dia memasrahkan semuanya kepada Sang Maha Kuasa.
.png)
Maka dari itu, ketika saat penting apa pun yang terjadi dia selalu mendahulukan masalah orang tuanya, Sempat terpuruk, kini dia pun sukses kembali mempunyai hotel, Villa dan beberapa usaha lainnya.
Keberhasilan yang didapatkan oleh Naim ini tidak lepas atas kerja keras dan juga dukungan orang-orang terdekatnya. Dengan dukungan dari orang terdekat, menjadikan Naim tidak pernah putus asa ketika mendapatkan masalah.
.png "Channel Youtube Mas Ifan TV")