GfM9TpClTSGpGUWpGSM8GUdoBA==

Slider

Jokowi Diperebutkan Jadi Ketum PSI, Pengamat: Mending Ambil Alih Golkar Aja!


OMPITV.COM – JAKARTA.
Drama politik makin seru! Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran calon ketua umum lewat mekanisme e-voting. Yang mengejutkan, nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo disebut-sebut sebagai sosok yang diinginkan internal PSI untuk memimpin partai yang dikenal dengan gaya anak mudanya itu.

Menanggapi hal ini, Jokowi pun buka suara. Ia mengaku sedang menghitung peluang menang jika memang serius melangkah ke PSI. Ia bahkan memuji sistem pemilihan terbuka PSI yang sejalan dengan ide "partai super terbuka" yang pernah ia lontarkan.

“Yang saya sampaikan partai super terbuka ya kurang lebih seperti itu,” kata Jokowi santai di Solo, Rabu (14/5).

Tapi... apakah langkah Jokowi ke PSI benar-benar strategis?


Pengamat: Jokowi Butuh Kendaraan, Tapi Bukan PSI

Menurut Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Jokowi masih punya hasrat kuat menjaga pengaruhnya pasca-presiden. Tapi sayangnya, PSI dianggap bukan pilihan yang tepat.

“PSI sudah gagal dibesarkan Jokowi di Pemilu 2024. Dukungan sudah ada, tapi hasilnya tetap jeblok. Bahkan kalah saing dari Perindo dan cuma beda tipis dari Gelora,” sindir Dedi.

Dedi menyebut jika Jokowi benar-benar masuk ke PSI, prosesnya kemungkinan hanya formalitas. Karena siapa sih yang berani “mengalahkan” Jokowi di internal PSI?

Tapi tetap saja, menurutnya, Jokowi akan lebih kuat kalau masuk ke partai besar macam Golkar. Apalagi jika bisa mengondisikan Kaesang tetap pegang kendali di PSI.

“Dengan menguasai lebih dari satu partai, pengaruh Jokowi akan makin kokoh,” tegas Dedi.

Namun Dedi juga menyoroti konsep partai terbuka ala PSI yang dinilainya hanya gimmick. Ia mengkritik pergantian elit dari Grace Natalie – Giring – Kaesang yang dinilai tidak pernah dilakukan secara transparan.


Pengamat Lain: Jokowi & PSI = Simbiosis Mutualisme

Sementara itu, Agung Baskoro dari Trias Politika Strategis punya pandangan berbeda. Menurutnya, Jokowi dan PSI bisa saling menguntungkan. Jokowi butuh kendaraan politik untuk melanggengkan warisan kekuasaan dan menjaga keluarga, sedangkan PSI butuh figur kuat.

“Benchmark-nya ya SBY punya Demokrat, Mega punya PDIP. Jokowi butuh partai sendiri juga kalau mau legasinya awet,” kata Agung saat dihubungi, Rabu (14/5).

Menurut Agung, kalau Jokowi serius masuk PSI, itu akan jadi game changer.

“PSI belum punya sistem solid dan figur kuat. Kehadiran Jokowi bisa jadi ‘matahari’ di sana. Peluang lolos ke DPR pun besar, apalagi kalau ambang batas 4% nanti diubah,” jelasnya.


Mampukah Jokowi Ubah Nasib PSI di 2029?

Kini semua mata tertuju ke langkah Jokowi berikutnya. Apakah akan menjadikan PSI sebagai alat politik utama? Atau justru melirik partai besar lainnya?

Yang jelas, drama politik baru sedang dimulai. Dan seperti biasa, OMPITV.COM siap terus update dengan gaya yang beda!

© Copyright - Ompi TV - Media Hiburan Masa Kini
Added Successfully

Tulis Apa Yang Ingin Kamu Cari Dan Tekan ENTER Untuk Mencari.